Bijak Cari Pinjaman Rentenir

Masyarakat supaya tidak tergoda dengan banyaknya tawaran pinjaman dari rentenir yang bisa cair dengan cepat ditambah syarat yang mudah.  Umumnya pinjaman tersebut memberlakukan suku bunga besar yang mencekik leher. Dalam hidup adakalanya seseorang menghadapi situasi dimana ia butuh dana cepat namun uang cash tak tersedia. Cari pinjaman rentenir adalah pilihan yang sering diambil.



Daripada mencari pinjaman rentenir dengan bunga selangit, lebih baik menggunakan tawaran kredit dengan menyerahkan agunan atau jaminan. Kita tentu pernah mendengar produk kredit dengan agunan atau dinamakan juga pinjaman dengan jaminan aset. Berbagai aset yang dapat dijaminkan, diantaranya sepeda motor, mobil, sertifikat rumah, sampai bilyet deposito dan bahkan SK pengangkatan PNS. Namun beberapa pertimbangan berikut harus diperhatikan sebelum memutuskan mengambil pinjaman jenis ini :

1. Agunan

Pinjaman beragunan artinya peminjam harus memberikan jaminan barang berharga. Lain dengan kredit tanpa agunan (KTA) yang tak mengharuskan pemberian jaminan apapun namun hanya berupa penilaian kemampuan peminjam melunasi hutangnya. Itu bisa diketahui dari profil keuangan calon peminjam. Adanya jaminan ini berarti bila debitur gagal melunasi hutang yang digunakan pihak bank akan menyita jaminan itu sebagai pembayar tunggakan.

2. Suku Bunga

Adanya agunan yang diberikan biasanya, suku bunga kredit yang diberlakukan akan lebih kecl dibanding bunga KTA. Misalnya suku bunga KTA kebanyakan mulai 1 % - 3 % / bln sementara suku bunga kredit beragunan kira-kira antara 9 % -  11 % / tahun. Lain lagi dengan suku bunga kredit online dari rentenir online biasanya memberlakukan bunga harian.

3. Nominal

Plafon pinjaman beragunan berbeda-beda dari puluhan juta rupiah hingga miliaran rupiah, ditentukan oleh nilai agunan yang diserahkan kepada pihak bank. Penyedia kredit biasanya menggunakan patokan 70-80 persen dari nilai jaminan. Sementara Plafon pinjaman KTA biasanya tak terlampau banyak dari Rp 10 jutaan - ratusan juta rupiah saja.

4. Tenor

Pinjaman multiguna dengan jaminan normalnya menawarkan pilihan jangka waktu pelunasan lumayan panjang, lebih dari 3 tahun. Berkebalikan dengan KTA yang maksimal cuma sampai 3 tahun. Meski ada KTA dengan tenor sampai 60 bulan namun, itu seringnya dengan suku bunga tinggi.

5. Prosedur pencairan

Untuk produk pinjaman beragunan, pihak bank akan menjalankan penilaian lebih dahulu atas jaminan yang diserahkan. Karena itu seringnya prosedur pinjaman beragunan butuh menunggu waktu yang tak sebentar. Lebih-lebih jika nilai kredit yang diminta besar. Prosedur analisis kredit pun bisa sampai 14 hari kerja. Berkebalikan dengan KTA dari bank atau institusi keuangan lainnya, prosedur ACC kredit akan lebih instan antara 3 hari kerja - 14 hari kerja. Oleh karena itu itu, masyarakat akan lebih memilih KTA saat dihadapkan dengan kebutuhan uang tunai secara cepat. Namun resikonya adalah harus membayar suku bunga pinjaman yang lebih mahal.

6. Tujuan penggunaan

Pinjaman beragunan normalnya diambil oleh seseorang jika sedang memerlukan uang cash dalam jumlah besar untuk kebutuhan yang sudah direncanakan. Contohnya untuk kebutuhan renovasi rumah, untuk tambahan modal usaha, dan lainnya. Sedikit orang yang menggunakan kredit beragunan untuk memenuhi kebutuhan dengan sifat darurat atau mendesak. Pinjaman KTA seringnya digunakan untuk menutup kebutuhan dengan sifat mendesak diantaranya biaya berobat, membayar biaya kuliah, dan semacamnya.

Itu tadi hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mengambil pinjaman dengan agunan. Sekali lagi bagi yang sedang cari pinjaman rentenir atau kredit tanpa agunan atau pinjaman online sebaiknya dipertimbangkan dahulu dengan lebih matang kelebihan dan kekurangannya.

LihatTutupKomentar