Dalam dunia bisnis, utang piutang adalah hal biasa. Saat membutuhkan dana, pengusaha sering meminjam uang kepada pihak lain baik itu bank maupun perseorangan. Untuk kebutuhan dana cepat, meminjam secara pribadi mungkin menjadi jalan keluar paling pas. Pinjam meminjam uang lazimnya dituangkan dalam surat perjanjian pinjaman uang. Tujuan utamanya adalah adanya bukti berkekuatan hukum dari kesepakatan tersebut untuk menghindari kerugian salah satu pihak. Cek contoh surat perjanjian pinjaman uang berikut ini.
Ketika membuat surat perjanjian pinjaman uang, ada berbagai aspek yang wajib diperhatikan demi meminimalisir kerugian diantaranya :
1. Hal-hal yang mesti dimasukkan
Pada prinsipnya, membuat surat perjanjian pinjaman uang tak begitu berbeda dibanding surat formal lain. Sesudah mengetikkan jenis surat sebagai judul di tengah atas, kemudian dimasukkan tanggal, nomor, dan lampiran. Sebagai isi surat, masukkan informasi lengkap pihak pembuat pernyataan, isi pernyataan, dan isi perjanjian terkait peminjaman. Sesudah itu ditandatangani pemberi pinjaman, penerima pinjaman, dan juga beberapa saksi. Tempelkan materai dan masukkan nama lengkap tiap-tiap pihak yang terlibat.
2. Kalkulasi uang yang diperlukan
Di bagian isi surat perjanjian, dimasukkan jumlah pinjaman uang yang dibutuhkan. Pihak peminjam tentu tidak boleh asal menentukan jumlahnya sebab wajib memperhitungkan kemampuan mengembalikan dana utang yang diambil. Faktor tersebut tergantung dari perkiraan laba usaha yang didanai uang pinjaman tersebut. Misalnya memerlukan modal usaha kira-kira Rp25 juta. Sementara, bunga pinjaman yang dikenakan 12% per tahun atau 1% per bulan. Dari ketentuan itu bisa diperkirakan kemampuan membayar cicilan sesuai laba yang diperoleh setiap bulan.
3. Kalkulasi laba bisnis yang dihasilkan
Menggunakan uang pinjaman Rp25 juta dimana bunga yang dikenakan 12%, laba yang dihasilkan sebelum bunga dan pajak misalnya Rp20 juta/Rp25 juta = 80 %. Bilamana perkiraan rasio keuntungan penjualan lebih tinggi dibanding bunga bank, maka layak saja meminjam dana untuk usaha.
Berikut contoh surat perjanjian pinjaman uang :
SURAT PERJANJIAN HUTANG PIUTANG
Pada hari ini Senin 13 Oktober 2019, kami yang bertanda tangan dibawah ini telah menyepakati perjanjian hutang piutang yaitu:
Nama :
Tempat Tanggal Lahir:
Pekerjaan :
Alamat :
Dalam hal ini bertindak sebagai PIHAK PERTAMA.
Nama :
Tempat Tanggal Lahir :
Pekerjaan :
Alamat :
Dalam hal ini bertindak sebgaia PIHAK KEDUA.
Maka melalui surat ini disetujui oleh Kedua Belah Pihak dengan poin-poin sebagaimana tercantum di bawah ini :
PIHAK PERTAMA menerima pinjaman uang dari PIHAK KEDUA sebesar Rp. 100.000.000.- (Seratus Juta Rupiah) secara tunai.
PIHAK PERTAMA berjanji akan melakukan pelunasan secara bertahap kepada PIHAK KEDUA selama sepuluh bulan terhitung sejak ditandatanganinya surat kesepakatan ini.
Apabila PIHAK PERTAMA tidak mampu menyelesaikan pembayaran hingga batas akhir yang ditentukan bersama maka PIHAK KEDUA berhak berhak untuk melaporkan atau memproses PIHAK PERTAMA ke jalur hukum sesuai hukum yang berlaku.
Surat ini disepakati dan ditandatangan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA diatas materai secara sadar, tanpa paksaan, serta sehat jasmani dan rohani pada tanggal 13 Oktober 2019 di Semarang.
Demikianlah surat ini dibuat dan disepakati bersama didepan para saksi-saksi untuk dipatuhi dan dijadikan dasar hukum bagi masing-masing pihak.
Jakarta, 13 Oktober 2019
Pihak Pertama
Materai Rp.6000
(———————)
Pihak Kedua
Materai Rp.6000
(———————-)
Saksi-Saksi
Saksi 1 (—————)
Saksi 2 (——————)
Saksi 3 (——————)
Itulah contoh format surat perjanjian pinjam uang yang bisa digunakan. Dari isi terlihat bahwa kesepakatan tersebut tanpa mensyaratkan adanya jaminan. Sering juga dalam kesepakatan hutang piutang diminta memberikan jaminan sebagai syarat pinjaman.
Ketika membuat surat perjanjian pinjaman uang, ada berbagai aspek yang wajib diperhatikan demi meminimalisir kerugian diantaranya :
1. Hal-hal yang mesti dimasukkan
Pada prinsipnya, membuat surat perjanjian pinjaman uang tak begitu berbeda dibanding surat formal lain. Sesudah mengetikkan jenis surat sebagai judul di tengah atas, kemudian dimasukkan tanggal, nomor, dan lampiran. Sebagai isi surat, masukkan informasi lengkap pihak pembuat pernyataan, isi pernyataan, dan isi perjanjian terkait peminjaman. Sesudah itu ditandatangani pemberi pinjaman, penerima pinjaman, dan juga beberapa saksi. Tempelkan materai dan masukkan nama lengkap tiap-tiap pihak yang terlibat.
2. Kalkulasi uang yang diperlukan
Di bagian isi surat perjanjian, dimasukkan jumlah pinjaman uang yang dibutuhkan. Pihak peminjam tentu tidak boleh asal menentukan jumlahnya sebab wajib memperhitungkan kemampuan mengembalikan dana utang yang diambil. Faktor tersebut tergantung dari perkiraan laba usaha yang didanai uang pinjaman tersebut. Misalnya memerlukan modal usaha kira-kira Rp25 juta. Sementara, bunga pinjaman yang dikenakan 12% per tahun atau 1% per bulan. Dari ketentuan itu bisa diperkirakan kemampuan membayar cicilan sesuai laba yang diperoleh setiap bulan.
3. Kalkulasi laba bisnis yang dihasilkan
Menggunakan uang pinjaman Rp25 juta dimana bunga yang dikenakan 12%, laba yang dihasilkan sebelum bunga dan pajak misalnya Rp20 juta/Rp25 juta = 80 %. Bilamana perkiraan rasio keuntungan penjualan lebih tinggi dibanding bunga bank, maka layak saja meminjam dana untuk usaha.
Berikut contoh surat perjanjian pinjaman uang :
SURAT PERJANJIAN HUTANG PIUTANG
Pada hari ini Senin 13 Oktober 2019, kami yang bertanda tangan dibawah ini telah menyepakati perjanjian hutang piutang yaitu:
Nama :
Tempat Tanggal Lahir:
Pekerjaan :
Alamat :
Dalam hal ini bertindak sebagai PIHAK PERTAMA.
Nama :
Tempat Tanggal Lahir :
Pekerjaan :
Alamat :
Dalam hal ini bertindak sebgaia PIHAK KEDUA.
Maka melalui surat ini disetujui oleh Kedua Belah Pihak dengan poin-poin sebagaimana tercantum di bawah ini :
PIHAK PERTAMA menerima pinjaman uang dari PIHAK KEDUA sebesar Rp. 100.000.000.- (Seratus Juta Rupiah) secara tunai.
PIHAK PERTAMA berjanji akan melakukan pelunasan secara bertahap kepada PIHAK KEDUA selama sepuluh bulan terhitung sejak ditandatanganinya surat kesepakatan ini.
Apabila PIHAK PERTAMA tidak mampu menyelesaikan pembayaran hingga batas akhir yang ditentukan bersama maka PIHAK KEDUA berhak berhak untuk melaporkan atau memproses PIHAK PERTAMA ke jalur hukum sesuai hukum yang berlaku.
Surat ini disepakati dan ditandatangan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA diatas materai secara sadar, tanpa paksaan, serta sehat jasmani dan rohani pada tanggal 13 Oktober 2019 di Semarang.
Demikianlah surat ini dibuat dan disepakati bersama didepan para saksi-saksi untuk dipatuhi dan dijadikan dasar hukum bagi masing-masing pihak.
Jakarta, 13 Oktober 2019
Pihak Pertama
Materai Rp.6000
(———————)
Pihak Kedua
Materai Rp.6000
(———————-)
Saksi-Saksi
Saksi 1 (—————)
Saksi 2 (——————)
Saksi 3 (——————)
Itulah contoh format surat perjanjian pinjam uang yang bisa digunakan. Dari isi terlihat bahwa kesepakatan tersebut tanpa mensyaratkan adanya jaminan. Sering juga dalam kesepakatan hutang piutang diminta memberikan jaminan sebagai syarat pinjaman.