2 Cara Menghitung Bunga Pinjaman yang Lazim

Jika kita akan mengajukan kredit atau pinjaman ke bank, yang lazim dicermati yaitu cicilan yang mesti dibayarkan hingga lunas dan tenor. Cicilan kredit tersusun atas jumlah hutang plus bunga yang dikenakan ke nasabah dari pinjaman tersebut. Meskipun kebanyakan orang sering tak memperhatikan bunga pinjaman, namun praktiknya perhitungan bunga akan mempengaruhi total pinjaman yang mesti dikembalikan. Bagaimana cara menghitung bunga pinjaman?



Tiap jenis pinjaman memiliki metode perhitungan bunga tersendiri sebab ketentuan yang diberlakukan antara pinjaman satu dengan lainnya berbeda. Saat akan mengajukan pinjaman ke bank ada baiknya kita paham dulu cara menghitung bunga pinjaman untuk mengecek kevalidan penghitungan bunga yang ditetapkan untuk hutang yang diambil. Kita pun akan bisa mengetahui besarnya angsuran yang dikenakan sekaligus tenor kredit itu dapat dilunasi.

Mengetahui cara menghitung bunga pinjaman maka kita dapat mengelola keuangan secara lebih optimal. Setidaknya ada dua cara menghitung bunga menurut jenis pinjaman yang diambil :

1. Pinjaman berbunga flat

Umumnya dalam brosur kredit motor kita dapat melihat beberapa kolom memuat daftar cicilan yang mesti dibayarkan konsumen tiap bulan sesuai tenor yang diambil. Besaran cicilan yang tertera dalam kolom itu dihitung menggunakan metode flat. Besaran bunga ditambah plafon dihitung secara seimbang menurut jangka waktu pinjaman. Misalnya : Pak Adi sebagai konsumen mengambil kredit tanpa agunan senilai Rp.240 juta bertenor 12 bulan dimana bunga pinjaman yang dikenakan sebesar 10% per tahun.

Nilai kredit : 240 juta
Bunga / tahun : 10%
Tenor : 12 bulan
Cicilan pokok : Rp. 240 juta dibagi 12 bulan = Rp 20 juta/bulan
Besaran bunga : (Rp 240 juta X 10%) : 12 bulan = Rp 2 juta
Cicilan setiap bulan : Rp 20 juta + Rp 2 juta = Rp 22 juta

Dari jumlah kredit tadi sesudah dihitung menggunakan metode perhitungan bunga flat, cicilan yang mesti dibayar pak Adi hingga lunas sebesar Rp.22 juta rupiah per bulan. Cara menghitung bunga pinjaman dengan metode flat terlihat besaran cicilan bersifat tetap.

2. Pinjaman berbunga efektif

Cara menghitung bunga pinjaman efektif sedikit berbeda dengan sebelumnya. Nilai cicilan metode ini terlihat kian berkurang. Kredit jenis ini dalam pemberlakuan bunga cicilan dihitung mengikuti sisa total hutang. Metode perhitungan ini lazimnya diberlakukan pada pinjaman jangka panjang misalnya kredit investasi atau Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Sejalan dengan berjalannya waktu maka biaya bunga yang mesti dibayarkan akan kian sedikit dan lebih rendah jika dibanding perhitungan bunga flat. Misalnya Pak Nadiem mengajukan hutang sebesar Rp 240 juta. Maka cicilan yang mesti dibayarkan tiap bulannya sesuai perhitungan berikut ini :

Untuk menghitung bunga pinjaman digunakan rumus : SP X i X (30/360)

SP           : saldo pokok pinjaman dari bulan sebelumnya
i               : suku bunga setiap tahunnya
30           : jumlah hari dalam satu bulan
360         : jumlah hari dalam setahun

Pokok kredit : Rp 240 juta
Bunga : 10% per tahun
Tenor pinjaman : 24 bulan
Angsuran bulan pertama = Rp 240 juta X 10% X (30 hari/360 hari) = Rp 2 juta
Cicilan pokok ditambah bunga untuk bulan pertama = Rp 10 juta + Rp 2 juta = Rp 12 juta.
Angsuran bulan kedua= Rp 230 juta X 10% X (30 hari/360 hari) = Rp 1.191. 666.67

Dari perhitungan tadi kita dapat memperhatikan jika bunga untuk tiap cicilan per bulan akan makin rendah.

Cara menghitung bunga pinjaman di atas biasanya paling sering digunakan. Apapun metode kredit yang digunakan, yang lebih penting adalah selalu menyesuaikan jumlah kredit dengan kemampuan kita dalam membayarnya, agar tak terjadi masalah ke kemudian hari.
LihatTutupKomentar