Bagi kebanyakan orang, biaya hidup saat ini dirasa kian bertambah yang kadang gaji bulanan yang diterima tak cukup untuk menutupnya. Oleh karena itu lumrah bila banyak orang yang berhutang ke bank. Paham dengan kebutuhan masyarakat, bank-bank di Indonesia pun berlomba menawarkan berbagai macam pinjaman ke masyarakat. Bank Mandiri Syariah (BSM) sebagai salah satu bank berprinsip Islam pun tak ketinggalan. Sebelum mengajukan pinjaman ke sana cek simulasi pinjaman bank Mandiri Syariah berikut ini.
Sebagaimana prosedur bank pada umumnya, bank Mandiri Syariah pun akan melakukan penilaian layak tidaknya nasabah mendapatkan pinjaman. Sebagai calon debitur, kita pun seharusnya tahu syarat-syarat dan simulasi pinjaman bank Mandiri Syariah. Sehingga kita dapat menganalisa perlu tidaknya mendapatkan pinjaman itu.
1. Persyaratan Pinjaman Bank Mandiri Syariah
Sebelum mengajukan pinjaman ke bank Mandiri Syariah, kita tentu harus tahu berbagai persyaratan yang diminta. Salah satu syarat utamanya adalah mempunyai rekam jejak atau track record yang baik dalam hal ini BI Checking. Kita pun harus dapat dipercaya dan jujur. Kecuali itu, sejumlah berkas pun harus disiapkan mulai dari fotocopy kartu identitas diri boleh KTP atau SIM, lalu fotocopy KTP suami atau isteri ditambah fotocopy surat nikah untuk yang sudah berkeluarga, fotocopy KK, fotocopy akta cerai untuk yang telah cerai dari pasangannya serta sejumlah dokumen lain yang dibutuhkan. Pada prinsipnya Bank Mandiri Syariah tak akan mempersulit nasabah yang ingin mengajukan hutang. Apabila kita memang memenuhi berbagai persyaratan yang diminta, tentu pengajuan kredit akan disetujui.
2. Simulasi Pinjaman Bank Mandiri Syariah
Apabila dirasa kita telah yakin hendak mengambil kredit sekaligus telah memenuhi segala persyaratan yang diminta, kita pun harus mencoba simulasi pinjaman bank Mandiri Syariah. Simulasi diperlukan sehingga peminjam bisa membuat keputusan tepat mengenai jumlah pinjaman dan angsuran yang mesti diambil. Kecuali itu juga bisa dengan tepat menentukan plafon kredit dan tenor. Misalnya kita hendak meminta pinjaman senilai Rp.150 juta kepada bank Mandiri Syariah untuk modal usaha membuka toko sembako. Oleh karena itu pihak bank Mandiri Syariah selanjutnya akan memenuhi kebutuhan kita dengan membelikan segala macam barang dagangan untuk modal usaha. Selanjutnya pihak bank akan menjual kepada kita dimana pihak bank Mandiri Syariah akan mengambil keuntungan dari pinjaman tu sebesar 40 juta, apabila memakai akad jual beli barang sembako atau prinsip Al-Murabahah. Dengan begitu jumlah pinjaman kita ke pihak bank Mandiri Syariah yaitu Rp.190 juta. Di samping itu pihak bank pun umumnya akan menjelaskan dengan sejelas-jelasnya simulasi pinjaman yang akan diajukan nasabah. Pihak akan menjelaskan jumlah pinjaman yang bisa diajukan lalu tenor pembayaran kemudian jumlah angsuran yang harus dibayarkan per bulan. Contoh lain simulasi pinjaman bank Mandiri Syariah untuk pembelian motor baru. Misalnya kita hendak membeli motor baru dengan harga cash Rp.15 juta maka pihak bank Mandiri Syarah akan membelikan motor itu lalu menjualnya untuk kita. Bila pihak bank mengambil keuntungan Rp.5 juta maka kita harus membayar motor baru itu secara kredit seharga Rp.15 juta + Rp.5 juta = Rp.20 juta. Bila menggunakan prinsip bagi hasil (Nisbah) contohnya : kita mengajukan pinjaman senilai Rp 100 juta dan sesuai dengan kesepakatan bagi hasil dengan perbandingan 70:30. Saat bisnis kita memperoleh laba bersih sebanyak Rp 100 juta itu artinya kita harus mengembalikan ke bank sebanyak Rp 100 juta + Rp 70 juta = Rp.170 juta. Secara kalkulasi memang sama saja dengan bunga bank akan tetapi dengan prinsip akad akan sangat bermanfaat ketika bisnis mengalami kerugian, sehingga digunakan sistem Al-Musyarakah dimana kedua belah pihak akan menanggung kerugian tadi.
Sebagaimana prosedur bank pada umumnya, bank Mandiri Syariah pun akan melakukan penilaian layak tidaknya nasabah mendapatkan pinjaman. Sebagai calon debitur, kita pun seharusnya tahu syarat-syarat dan simulasi pinjaman bank Mandiri Syariah. Sehingga kita dapat menganalisa perlu tidaknya mendapatkan pinjaman itu.
1. Persyaratan Pinjaman Bank Mandiri Syariah
Sebelum mengajukan pinjaman ke bank Mandiri Syariah, kita tentu harus tahu berbagai persyaratan yang diminta. Salah satu syarat utamanya adalah mempunyai rekam jejak atau track record yang baik dalam hal ini BI Checking. Kita pun harus dapat dipercaya dan jujur. Kecuali itu, sejumlah berkas pun harus disiapkan mulai dari fotocopy kartu identitas diri boleh KTP atau SIM, lalu fotocopy KTP suami atau isteri ditambah fotocopy surat nikah untuk yang sudah berkeluarga, fotocopy KK, fotocopy akta cerai untuk yang telah cerai dari pasangannya serta sejumlah dokumen lain yang dibutuhkan. Pada prinsipnya Bank Mandiri Syariah tak akan mempersulit nasabah yang ingin mengajukan hutang. Apabila kita memang memenuhi berbagai persyaratan yang diminta, tentu pengajuan kredit akan disetujui.
2. Simulasi Pinjaman Bank Mandiri Syariah
Apabila dirasa kita telah yakin hendak mengambil kredit sekaligus telah memenuhi segala persyaratan yang diminta, kita pun harus mencoba simulasi pinjaman bank Mandiri Syariah. Simulasi diperlukan sehingga peminjam bisa membuat keputusan tepat mengenai jumlah pinjaman dan angsuran yang mesti diambil. Kecuali itu juga bisa dengan tepat menentukan plafon kredit dan tenor. Misalnya kita hendak meminta pinjaman senilai Rp.150 juta kepada bank Mandiri Syariah untuk modal usaha membuka toko sembako. Oleh karena itu pihak bank Mandiri Syariah selanjutnya akan memenuhi kebutuhan kita dengan membelikan segala macam barang dagangan untuk modal usaha. Selanjutnya pihak bank akan menjual kepada kita dimana pihak bank Mandiri Syariah akan mengambil keuntungan dari pinjaman tu sebesar 40 juta, apabila memakai akad jual beli barang sembako atau prinsip Al-Murabahah. Dengan begitu jumlah pinjaman kita ke pihak bank Mandiri Syariah yaitu Rp.190 juta. Di samping itu pihak bank pun umumnya akan menjelaskan dengan sejelas-jelasnya simulasi pinjaman yang akan diajukan nasabah. Pihak akan menjelaskan jumlah pinjaman yang bisa diajukan lalu tenor pembayaran kemudian jumlah angsuran yang harus dibayarkan per bulan. Contoh lain simulasi pinjaman bank Mandiri Syariah untuk pembelian motor baru. Misalnya kita hendak membeli motor baru dengan harga cash Rp.15 juta maka pihak bank Mandiri Syarah akan membelikan motor itu lalu menjualnya untuk kita. Bila pihak bank mengambil keuntungan Rp.5 juta maka kita harus membayar motor baru itu secara kredit seharga Rp.15 juta + Rp.5 juta = Rp.20 juta. Bila menggunakan prinsip bagi hasil (Nisbah) contohnya : kita mengajukan pinjaman senilai Rp 100 juta dan sesuai dengan kesepakatan bagi hasil dengan perbandingan 70:30. Saat bisnis kita memperoleh laba bersih sebanyak Rp 100 juta itu artinya kita harus mengembalikan ke bank sebanyak Rp 100 juta + Rp 70 juta = Rp.170 juta. Secara kalkulasi memang sama saja dengan bunga bank akan tetapi dengan prinsip akad akan sangat bermanfaat ketika bisnis mengalami kerugian, sehingga digunakan sistem Al-Musyarakah dimana kedua belah pihak akan menanggung kerugian tadi.