Bila ditawari pinjaman koperasi tanpa jaminan, sebagian dari kita pasti akan mengiyakannya. Jenis pinjaman yang satu ini adalah salah satu favorit mereka yang sedang perlu dana sementara tak bisa mengakses pinjaman bank. Koperasi adalah lembaga ekonomi yang cukup akrab bagi masyarakat. Menganut asas kekeluargaan yang artinya dari dan untuk anggota. Gampangnya meminjam dana dari koperasi termasuk tak membutuhkan agunan. Cek cara mendapat pinjaman koperasi tanpa jaminan dalam artikel berikut ini.
Koperasi memiliki tujuan membuat sejahtera anggota, termasuk menyediakan pinjaman. Jenis koperasi untuk tujuan tersebut yaitu koperasi simpan pinjam. Sebagaimana sebuah lembaga keuangan, koperasi pun tunduk kepada aturan yang ada dalam hal ini peminjam harus memenuhi beberapa syarat. Tujuannya meminimalkan terjadinya kredit macet yang akan mengganggu modal koperasi. Beberapa syarat yang biasanya diberlakukan adalah :
1. Terdaftar sebagai anggota.
2. Warganegara Indonesia.
3. Membayar simpanan pokok dan simpanan wajib.
4. Tak melanggar anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).
5. Bila memenuhi sejumlah syarat di atas, anggota harus melengkapi formulir pinjaman yang ada kemudian memberikan fotokopi KTP.
Selain koperasi simpan pinjam konvensional sebagaimana kita ketahui selama ini, dalam perkembangannya muncul juga koperasi online. Sesuai namanya, koperasi jenis ini membuka usahanya di internet sehingga dapat dibuka masyarakat darimana saja. Namun, ada juga koperasi online yang memberlakukan jaminan untuk anggota yang hendak mengajukan kredit. Tak semua koperasi simpan pinjam bisa dipercaya, cek poin-poin yang harus diperhatikan berikut ini :
1. Teliti secara online di nik.depkop.go.id
Untuk mengecek keabsahan koperasi dan ijin dari pemerintah, untuk itu kita dapat mengeceknya via online dengan mengunjungi nik.depkop.go.id. Website milik Kementerian Koperasi dan UKM tersebut menyedakan database semua koperasi di seluruh Indonesia yang telah berbadan hukum. Informasi yang disediakan cukup komplit dari nomor badan hukum, tanggal badan hukum, alamat sampai sertifikat yang dimiliki.
2. Cek bahwa koperasi mengadakan rapat tahunan
Pastikan koperasi tersebut teratur mengadakan rapat anggota tahunan (RAT). Dengan adanya RAT itu artinya koperasi berjalan sesuai ketentuan yang ada sehingga cukup bisa dipercaya.
3. Adanya pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)
Pengurus koperasi wajib menyampaikan pembukuan sisa hasil usaha setiap tahunnya. Cek juga bahwa koperasi merekrut anggota secara terbuka dimana setidaknya ada 20 orang anggota.
Kian menjamurnya koperasi apakah itu yang biasa ataupun online, tentu saja memberikan kemudahan kepada para anggotanya. Akan tetapi, kita pun mesti selalu berhati-hati dan waspada. Soalnya, kasus penipuan sampai investasi bodong dengan mengatasnamakan koperasi kian sering terjadi. Kejadian investasi bodong bermodus koperasi Pandawa di kota Depok beberapa waktu silam tentu masih ada dalam ingatan kita. Koperasi simpan pinjam itu mampu menghimpun dana para anggotanya sampai triliunan rupiah.
Koperasi Pandawa ini mengoperasikan usaha investasi mereka hingga bertahun-tahun dengan memberikan iming-iming profit lebih dari 10 %. Jumlah dana yang terhimpun hingga Rp.3,3 triliun. Kejadian ini tentu merugikan puluhan ribu anggotanya yang menanamkan modal dari jutaan sampai milyaran Rupiah. Bukannya memperoleh laba, para anggota sebaliknya malah buntung sebab dana mereka tak bisa balik.
Itu tadi sejumlah tips aman pinjaman koperasi tanpa jaminan. Kita sudah sepatutnya cerdas dalam menentukan koperasi mana yang akan kita gunakan. Yang juga penting ialah kita mesti aktif dalam keanggotaan dan aktifitas yang dilakukan sehingga roda usaha koperasi bisa berjalan dengan semestinya.
Koperasi memiliki tujuan membuat sejahtera anggota, termasuk menyediakan pinjaman. Jenis koperasi untuk tujuan tersebut yaitu koperasi simpan pinjam. Sebagaimana sebuah lembaga keuangan, koperasi pun tunduk kepada aturan yang ada dalam hal ini peminjam harus memenuhi beberapa syarat. Tujuannya meminimalkan terjadinya kredit macet yang akan mengganggu modal koperasi. Beberapa syarat yang biasanya diberlakukan adalah :
1. Terdaftar sebagai anggota.
2. Warganegara Indonesia.
3. Membayar simpanan pokok dan simpanan wajib.
4. Tak melanggar anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).
5. Bila memenuhi sejumlah syarat di atas, anggota harus melengkapi formulir pinjaman yang ada kemudian memberikan fotokopi KTP.
Selain koperasi simpan pinjam konvensional sebagaimana kita ketahui selama ini, dalam perkembangannya muncul juga koperasi online. Sesuai namanya, koperasi jenis ini membuka usahanya di internet sehingga dapat dibuka masyarakat darimana saja. Namun, ada juga koperasi online yang memberlakukan jaminan untuk anggota yang hendak mengajukan kredit. Tak semua koperasi simpan pinjam bisa dipercaya, cek poin-poin yang harus diperhatikan berikut ini :
1. Teliti secara online di nik.depkop.go.id
Untuk mengecek keabsahan koperasi dan ijin dari pemerintah, untuk itu kita dapat mengeceknya via online dengan mengunjungi nik.depkop.go.id. Website milik Kementerian Koperasi dan UKM tersebut menyedakan database semua koperasi di seluruh Indonesia yang telah berbadan hukum. Informasi yang disediakan cukup komplit dari nomor badan hukum, tanggal badan hukum, alamat sampai sertifikat yang dimiliki.
2. Cek bahwa koperasi mengadakan rapat tahunan
Pastikan koperasi tersebut teratur mengadakan rapat anggota tahunan (RAT). Dengan adanya RAT itu artinya koperasi berjalan sesuai ketentuan yang ada sehingga cukup bisa dipercaya.
3. Adanya pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)
Pengurus koperasi wajib menyampaikan pembukuan sisa hasil usaha setiap tahunnya. Cek juga bahwa koperasi merekrut anggota secara terbuka dimana setidaknya ada 20 orang anggota.
Kian menjamurnya koperasi apakah itu yang biasa ataupun online, tentu saja memberikan kemudahan kepada para anggotanya. Akan tetapi, kita pun mesti selalu berhati-hati dan waspada. Soalnya, kasus penipuan sampai investasi bodong dengan mengatasnamakan koperasi kian sering terjadi. Kejadian investasi bodong bermodus koperasi Pandawa di kota Depok beberapa waktu silam tentu masih ada dalam ingatan kita. Koperasi simpan pinjam itu mampu menghimpun dana para anggotanya sampai triliunan rupiah.
Koperasi Pandawa ini mengoperasikan usaha investasi mereka hingga bertahun-tahun dengan memberikan iming-iming profit lebih dari 10 %. Jumlah dana yang terhimpun hingga Rp.3,3 triliun. Kejadian ini tentu merugikan puluhan ribu anggotanya yang menanamkan modal dari jutaan sampai milyaran Rupiah. Bukannya memperoleh laba, para anggota sebaliknya malah buntung sebab dana mereka tak bisa balik.
Itu tadi sejumlah tips aman pinjaman koperasi tanpa jaminan. Kita sudah sepatutnya cerdas dalam menentukan koperasi mana yang akan kita gunakan. Yang juga penting ialah kita mesti aktif dalam keanggotaan dan aktifitas yang dilakukan sehingga roda usaha koperasi bisa berjalan dengan semestinya.