Info Terkini Pinjaman Tanpa BI Checking

Pada era dimana banyak hal-hal menarik di sekitar kita, kebutuhan dana pun kian membengkak. Terlebih saat ada kebutuhan mendesak misalnya membayar biaya kuliah anak, pinjaman dana adalah solusi yang bisa diambil. Pinjaman bisa dari keluarga, tetangga, sampai mengajukan kredit ke bank. Saat hendak mengajukan kredit ke bank, istilah BI checking adalah hal yang sering ditakutkan calon debitur. Tak setiap orang bisa memperoleh kredit bank. Bank bisa menolak permohonan pinjaman bila tak lolos BI checking. Adakah pinjaman tanpa BI checking?



Sesuai keterangan dari Bank Indonesia, Informasi Debitur Individual (IDI Historis) atau populer dengan istilah BI Checking adalah output yang bersumber dari Sistem Informasi Debitur (SID). IDI Historis meliputi data semua penyediaan dana berkondisi lancar maupun bermasalah dari Rp.1 ke atas. Data itu pun menunjukkan informasi terkait historis pembayaran yang dilakukan dalam rentang 24 bulan ke belakang. Bila memang nasabah tak memiliki tunggakan cicilan hutang atau pernah mengemplang kredit maka tak perlu risau saat mengajukan pinjaman ke bank. Pinjaman tanpa BI checking bisa diperoleh, salah satunya adalah Kredit Tanpa Agunan atau populer dengan sebutan KTA.

KTA adalah produk kredit yang tak membutuhkan agunan atau jaminan dari nasabah. Pinjaman tersebut diperuntukkan untuk nasabah yang memerlukan uang cepat, namun tak mempunyai aset berharga, misalnya kendaraan pribadi atau rumah sebagai jaminan. KTA bisa dimanfaatkan untuk keperluan apa saja dari membayar uang sekolah anak, biaya merenovasi rumah, hingga melunasi biaya pengobatan rumah sakit.  KTA termasuk salah satu produk kredit yang terpopuler. Tidak cuma mudah dari sisi permohonan, prosedur pencairan dananya juga cukup cepat bila dibanding pinjaman dengan jaminan. Pas untuk mereka yang sedang memerlukan uang mendesak.

Berbagai kelebihan KTA adalah : syarat-syarat aplikasi lebih mudah dengan tahap pencairan cepat; tak membutuhkan jaminan; bisa dipakai untuk keperluan apa saja; bunga tetap;   periode cicilan fleksibel antara 12 bulan sampai 60 bulan; dan plafon sampai Rp 300 juta. Kendati menawarkan berbagai keunggulan, KTA pun memiliki kekurangan diantaranya :
bunga relatif tinggi; tenor lebih pendek; lazimnya nasabah wajib memiliki kartu kredit sebagai salah satu syarat aplikasi kredit.

KTA pada prinsipnya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan apa saja, tak terkecuali untuk keperluan konsumtif. Berbagai hal yang dapat didanai menggunakan uang hasil KTA adalah : renovasi rumah, biaya pendidikan anak, pengobatan, travelling, pesta pernikahan, modal usaha, hingga keperluan keuangan lain. Lalu untuk berkas persyaratan KTA bisa berbeda-beda antar bank satu dengan bank lain. Didasarkan juga dari status pekerjaan nasabah. Hanya saja kebanyakan syarat-syarat yang harus disediakan adalah :

1. Untuk karyawan : fotokopi KTP/ KITAS; fotokopi bukti penghasilan; fotokopi kartu kredit; NPWP

2. Untuk wirausaha : fotokopi KTP/ KITAS; fotokopi kartu kredit; fotokopi rekening tabungan (3 bulan terakhir); NPWP; dan fotokopi akta pendirian/ SIUP/ TDP

Berikut contoh kalkulasi kredit KTA, mencakup juga biaya administrasi dan biaya tahunan dengan plafon kredit Rp 10.000.000. Tenor yang diambil adalah 3 tahun atau 36 bulan. Suku bunga yang dikenakan sebesar 12% / tahun, biaya administrasi sebesar 1% dari total hutang, dan biaya tahunan Rp 100.000 yang dianggap nol untuk tahun pertama. Perhitungannya adalah sebagai berikut ;

Jumlah hutang yang mesti dibayar : (10.000.000 x 12% x 3) + 10.000.000 = Rp 13.600.000

Angsuran setiap bulan : 13.600.000 : 36 = Rp 378.000

Akan ada biaya tahunan sebanyak Rp 100.000 di tahun ke-2 dan ke-3. Maka bila dimasukkan biaya tahunan, jumlah hutang yang wajib dilunasi yaitu sebanyak: Rp 13.600.000 + Rp 200.000 = Rp 13.800.000
LihatTutupKomentar