3 Cara Menghitung Persen Bunga Pinjaman

Ketika akan mengajukan pinjaman kepada bank, dua hal yang kerap dipertimbangkan yaitu plafon yang ada dan besarnya cicilan per bulan. Jarang yang memperhatikan besarnya bunga dan cara perhitungannya. Cara menghitung persen bunga pinjaman akan memengaruhi jumlah total pinjaman yang harus dibayar. Jika kita tahu cara menghitung maka bisa dianalisa berapa besar cicilan yang harus dibayarkan dan lama waktu angsuran.



Pada prinsipnya, suku bunga yang diterapkan bank penyedia kredit dibedakan menjadi tiga tipe yaitu bunga flat, bunga efektif, dan bunga anuitas. Cara menghitung persen bunga pinjaman dari ketiganya berbeda.

1. Bunga Flat

Cara menghitung bunga flat cukup simpel. Aplikasi bunga flat ini misalnya pada kredit motor atau kredit tanpa agunan (KTA). Untuk tipe bunga flat ini, besaran plafon pinjaman dan bunganya dihitung proporsional mengikuti tenor yang dipilih. Misalnya Pak Amin hendak berhutang KTA Rp120 juta dengan tenor 12 bulan. Bunga yang dikenakan 10% per tahun flat. Berapa cicilan setiap bulan yang mesti dibayar pak Amin?

Penyelesaian :

Pokok pinjaman: Rp120.000.000
Bunga / tahun: 10%
Jangka waktu kredit: 12 bulan

Cicilan pokok:
Rp120.000.000 : 12 bulan = Rp10.000.000/bulan

Bunga:
(Rp120.000.000 x 10%) : 12 bulan = Rp1.000.000

Angsuran per bulan:
Rp10.000.000 + Rp1.000.000 = Rp11.000.000

2. Bunga Efektif

Disebut juga sliding rate. Tipe bunga ini lazim diberlakukan untuk pinjaman berjangka waktu panjang misalnya : kredit pemilikan rumah (KPR) atau kredit pemilikan apartemen (KPA). Suku bunga efektif biasanya lebih kecil dibanding suku bunga flat. Apabila suku bunga flat perhitungannya menggunakan nilai pokok pinjaman di awal pinjaman, maka untuk bunga efektif menggunakan jumlah sisa utang yang belum terbayarkan setiap bulannya. Dengan begitu makin lama, nominal bunga akan kian menurun. Misalnya Pak Dani ingin memperoleh kredit KPA senilai Rp120 juta dimana tenor yang diambil adalah 12 bulan dengan bunga 10% per tahun efektif. Berapa cicilan per bulan yang mesti dibayarkan pak Dani?

Pokok pinjaman: Rp120.000.000
Bunga per tahun: 10%
Tenor : 12 bulan

Cicilan pokok:
Rp120.000.000 : 12 bulan = Rp10.000.000/bulan

Bunga bulan pertama :
((Rp120.000.000 - ((1-1) x Rp10.000.000)) x 10% : 12 = Rp 1.000.000
Sehingga, angsuran bulan pertama = Rp10.000.000 + Rp1.000.000 = Rp11.000.000

Bunga bulan kedua :
((Rp120.000.000 - ((2-1) x Rp10.000.000)) x 10% : 12 = Rp916.667
Sehingga, angsuran bulan kedua = Rp10.000.000 + Rp916.667 = Rp10.916.667

Bunga bulan ketiga :
((Rp120.000.000 - ((3-1) x Rp10.000.000)) x 10% : 12 = Rp833.333
Sehingga, angsuran bulan ketiga = Rp10.000.000 + Rp833.333 = Rp10.833.333

Bunga bulan keduabelas :
((Rp120.000.000 - ((12-1) x Rp10.000.000)) x 10% : 12 = Rp83.333
Sehingga, angsuran bulan 12 = Rp10.000.000 + Rp83.333 = Rp10.083.333

3. Bunga Anuitas

Cara menghitung persen bunga pinjaman ini adalah modifikasi cara hitung bunga efektif. Besaran cicilan bunga efektif tiap bulan yang tak sama acapkali menyebabkan debitur bingung. Cicilan pokok dari penghitungan bunga Anuitas diperoleh dari jumlah cicilan yang sudah diputuskan dikurangi hasil penghitungan bunga anuitas. Misalnya pak Budi ingin mendapatkan kredit KPR senilai Rp120 juta berjangka waktu 12 bulan termasuk dibebankan bunga 10% per tahun secara anuitas. Berapa cicilan per bulan yang mesti dibayarkan?

Pokok pinjaman: Rp120.000.000
Bunga per tahun: 10%
Jangka waktu : 12 bulan

Cicilan pokok:

rumus anuitas :



Sehingga hasilnya adalah = Rp10.549.906

LihatTutupKomentar